febrizka

febrizka
file 0001

Jumat, 11 November 2016

Memeluk kesempatan kedua

Assalamualaikum Yang

Mas menulis lagi untuk adeg..
Di 11-11-2016

Tak terasa cobaan demi cobaan menghampiri kita Yang.. Berat tentu.. Ekstra sabar, tabah.. InsyaAllah akan Menjadikan kita semakin kuat kedepannnya.

Menjadi orang sabar itu mulia Yang..
Gusti Allah mboten sare..

Ada hal yg pastinya paling menguatkan mas.. Visi kita.. Harus bertahan mbuh piye carane.. Karna di depan cahaya terang, di depan sayup sayup terdengar kicauan masa depan kita yg lebih baik.. Derajat tinggi di dunia, amanah menjaga Febrizka

Mas akan lebih baik lagi

Mas sudah banyak berubah

Tujuan mas satu, adeg nyaman dengan hubungan ini..

Ada value/nilai yg harus terjaga, tp bukan menjaga nilai lantas mas mengabaikan kenyamanan adeg..

Mas terlalu sibuk di pikiran "baiknya seperti ini"

"Baiknya seperti ini" menjebak mas dalam lingkaran penjagaan value yg keterlaluan.. Tidak seharusnya memaksakan kehendak yg meskipun dalam koridor kebaikan berujung mengabaikan kenyamanan..

Tidak lagi memaksakan kehendak, Saling mengalah demi kenyamanan..

Sebagai awam, berbicara fakta psikologi manusia tentu hanya menjadikan mas kelas proletar dalam bidang keilmuan ini.. Ilmu yg membosankan (sorry buat anak psikologi klo baca)
Tapi benar adanya.. Mending mas berkutat dengan rumus fisika daripada berhadapan dengan teori teori sigmund freud.

Tapi tentu mas mau jadi pribadi yg lebih baik.. Lebih nyaman.. Menjadi pribadi yg membuat nyaman adeg tentu tujuan utamanya.. Karenanya mas sedikit banyak baca baca teori teori psikologi terutama dalam lingkup hubungan kita..

Peer berat tentu menjaga ego

Ego mengantar kita pada penghadapan terhadap kenyamanan dan penolakan terhadap ketidaknyamanan..

Bahkan sekalipun kita menyayangi suatu hal tetap pun kita tidak mentolerir ketidaknyamanan..

Hidup "di luar kotak" atau di zona tidak aman tentu sangat menantang, tapi ketika di dalam kotak saja kita insecure bagaimana kita mau membuka diri untuk hal di luar itu..

Sederhananya, Adeg banyak masalah tapi mas hanya membebani adek dengan kehendak mas..

Mas hanya ingin masuk kembali ke "kotak" adeg.. Menjadi bagian kenyamanan adeg..

Dan akan ada waktunya nanti ketika "kotak" kita sekokoh baja, sekeras intan permata. Kita dengan bangga melangkah keluar dengan wajah penuh bangga.. Dihadapan orang orang yg sudah mengecilkan Febrizka..

Untuk itulah mas berubah..
Untuk itulah mas memeluk kesempatan kedua..

-Febrizka-